perempuan exibisionis 3 (poker strip sex)
aku memiliki seorang tenam baik yan mempunyai hobby yang sama dengan ku. kita sama2 suka dengan hal yang berbau exhibitionist. namaku lia, dan temanku tri. kami memiliki postur tubuh yang sama. perbedaannya ada pada kulit ku lebih terang dari tri. tapi untuk ukuran baju, bra, sampai cd pun kami memiliki ukuran yang sama. sering kali jika aku kehabisan daleman, aku pinjem dari tri, begitu juga sebaliknya.
suatu malam tri datang ke kamarku dan bilang kalau dia punya ide yang menarik untuk ngisi waktu luang yang sangat boring ini. dia bilang “gimana kalo kita maen strip poker??? cuma bedua aja”, aku yang emang lagi ga mood untuk bergerak, awalnya ga mau sedkitpun untuk beraktifitas. tapi dengan bujuk rayu tri, akupun akhirnya menyetujui ide aneh itu. terang saja aneh, karna aku nantinya akan bertelanjang dihadapan tri, atau nantinya tri yang bertelanjang di hadapanku.
karna tidak satupun dari kami yang punya kartu, jadi kita beli kartu dulu ke warung depan. sesampainya di kosan, tri berkata padaku “lia, kamu ambil dulu peralatan yang dikira nantinya akan kita gunakan kalau2 nanti udah ga ada lagi baju yang bisa di buka lagi. namanya juga strip poker. kalau pakaian sekarang saja kan berarti kamu cuma bisa kalah 4kali, sedangkan aku 3 kali”. yang dimaksud tri 4 kali karena aku memakai celana pendek, cd, bra, dan tanktop. sedangkan tri memakai celana hotpants, cd, dan kaos linggar tapi tanpa bra. dari dulu tri memang jarang pakai bra. tapi dia punya koleksi bra yang lumayan banyak, jumlahnya sama banyaik dengan yang aku punya. salnya kita sering belanja bareng.hehehe
aku masuk ke kamar lalu mencari apa saja yang kira2 bisa nantinya di jadikan hukuman untuk tri. tapi aku ga nemu apa-apa lagi selain balsem, baju bekas, dan dua buah dildo kesayanganku.
tidak lama setelah itu tri masuk dengan membawa satu kotak sepatu. aku tanya isinya apa, dia cuma meletin lidah sambil bilang “rahasia donk…masa iya di kasi tau sekarang…”.
lalu kami mulai main kartu. giliran pertama, tri kalah. lalu aku bilang untuk melepas hotpants nya dulu. sebenarnya waktu duduk, pake atau ga pake hotpants terlihatnya sama saja. tri pun membuka hotpantsnya, sekilas tampak cd warna krem dengan bulu pubiknya yang sedikit keluar karna tri suka dengan pubik lebatnya. trip kedua ternyata tri lagi yang kalah. aku minta dia membuka cdnya. trip ketiga ternyata tri lagi yang kalah. malam ini tri tampaknya kurang beruntung. baru tiga trip permainan dia harus membuka baju kaos longgarnya. berhubung tri ga pake bra, maka sekarang polos sudah tri tnpa busana sedikitpun.
asing juga ternyata aku melihat tri telanjang polos di hadapanku. biasanya kami juga sering mandi bareng, aq sudah sering juga melihat tri kalau lagi ganti baju. tapi entaj kenapa kali ini malah membuatku sedikit mulai horny juga.
ternyata keberuntunganku juga hanya sampai di situ saja. setelah itu aku mulai berturut-turut kehilangan tanktop, celana, cd, lalu terakhir bra. sekarang keadaan kami kembali imbang (karna dua-duanya sudah sama-sama telanjang). tri bertanya “maih berani lanjut ga???” aku yang sudah mulai terbawa suasana menjawab “boleh…skarang ini game aku rubah jadi strip or dare, berhubung kita udah strip dua-duanya, skarang cuma tinggal dare nya saja”, “oke, siapa takut” balas tri.
permainan berikutnya terasa makin panas. baik aku atau tri mulai merasa gerah. entah itu karena emang kamarku mulai panas, atau karna baik tri dan aku sudah sama-sama horny…
di permainan berikutnya aku yang kalah. tri mengeluarkan sesuatu dari dalam kotak yang dibawanya tadi. “lia, kamu udah siap kan???”, “iya, apa boleh buat” balasku. ternyata lia mengeluarkan sebuah jepitan baju. jepitan yang biasanya kita gunakan untuk menjepit baju yang lagi di jemur. mau apa tri dengan jepitan itu??? tri melempar jepitan itu tepat mengenai payudara kiriku. lalu dia bilang “kamu jepit puting usu mu pake itu. terserah mau yang mana. karna nanti kalau kamu kalah lagi, aku mau kamu jepit lagi yang satunya”. aku terperanjat kaget dengan permintaan itu. “ah tri, yang bener aja kamu…kan ntar sakit…”, “udah pake aja, aku dulu pernah eksperimen pake itu. kamu juga harus tau sensasinya”.
dengan berat hati aku coba untuk menjepit puting susu kananku. tapi ga berhasil karna putingnya lagi tidak ereksi. dengan sangat tiba-tiba tri menghampiri lalu menyedot puting susu kananku. aku kaget, geli, dan aga risih pada awalnya. aku dorong tri menjauh. “kamu apa-apaan tri…” tapi dengan santai tri menjawab “itu aku sedor biar dia ngacung, biar gampang di jepitnya. ayo buruan…masih banyak nih siksaan buat kamu”… what??? masih banyak???
tri kembali menyedot puting kananku. aku sudah ga risih lagi karna ternyata aku jadi terangsang hebat. muka ku memerah, dan tri tertawa melihat itu. “tuh kan, lu napsu juga ma gue”. setelah ereksi nya penuh, tri memegang susu kananku, dan langsung menjepit putingnya. badanku bergetar waktu puting itu terjepit. meki ku pun langsung basah. sial juga nih si tri, bisa2nya bikin horny kaya gini. aku pun berniat penuh untuk balas dendam.
permainan dilanjutkan. lagi-lagi aku yang kalah. puting kiriku pun mendapat perlakuan yang sama dari tri seperti yang terjadi pada puting kanan ku tadi. dan begitu puting kiri ini di jepit, badanku kembali bergetar. mekiku makin basah…oh my god…i’m so horny. fuck me plizzz…
tri tetap tertawa melihat reaksi ku. ga mau kalah, aku lanjutkan permainan. memang sial ternyataaku kalah lagi. karena malam ini kebetulan aku belu cukur karna tida sempat, kegiatankampus yang penuh membuatku aga jarang merawat bagian pribadi ini, tri mengeluarkan sebuah jepitan buku, lalu menyuruhku untuk mengangkat meki ku ke hadapannya. kakiku di renggangkan, meki ku terpampang jelas di hadapan tri. tri menyisir bulu pubikku ke arah depan, sehingga dari penglihatanku, bulu2 itu seperti berdiri. lalu tri menjepitkan jepitan buku itu ke bulu pubikku. tida sakit sih, tapi kok aga janggal saja rasanya.
di permainan berikutnya aku samaskali ga berkutit melawan tri. lagi bagus nih anak hokinya. tiap kali aku kalah, tri menjepitkan lagi jepitan kain di seluruh tubuhku. ada tiga di bawah susu kanan, satu di bawah susu kiri, satu di masing2 bawah ketiak, dan satu di pusar ku. keadaan ini sangat tidak nyaman. tapi brengsek abis ni tubuh ga bisa di ajak kompromi, malah horny berat. karpet di bawah meki ku sudah basah ternyata. sampai terasa licin. tapi ternyata tri juga sudah horny, karna karpet do bawahnya juga basah.
berikutnya aku mulai mendapatkan celah untuk membalas tri. hal yang sama juga aku lakukan pada payudaranya, bawah susu, tapi untuk bagian pubiknya aku ikat dengan karet. ternyata pubik tri sangat panjang, aku bisa membentuk dua ikatan di kanan dan kiri dari pubiknya itu. setelah itu tri lagi yang kalah. aku tertawa puas…sekarang giliran aku menggunakan benda yang tak seberapa aku kumpulin tadi. aku mulai dengan balsem. “lia…jangan bercanda ah…balsem kan panas di kulit…jangan ah lia…”, tapi aku ga menghiraukan permohonan tri. aku ambil balsem itu, lalu aku balurkan ke puting susu kiri tri. aku oles sampai tiga kali oles. hahaha rasakan kau tri. hanya butuh waktu satu menit sampai panas balsem itu bekerja. tapi yang anehnya, tri malah melenguh. “ooohhhh…damn…i don’t know what it feels, it hot, it burn, but i like it…”
aku terbengong…damn tri ternyata sadis juga…berikutnya tri kalah lagi. aku sekarang mau bereksperimen. yaitu memberi balsem clit tri. sekarang aku yang menyuruhnya untuk mengangkat mekinya ke arahku. aku buka labianya lebar-lebar, tri sudah tidak melarang lagi, dia hanya berkomentar “oohhhhh….”. lalu aku olesi balsem tadi ke meki nya. satumenit kemudian tri sudah tidak bisa duduk tenang. mekinya makin basah, dan mukanya makin memerah karna sudah sangat bernafsu.
di kesempatan berikutnya aku kurang beruntung. tri menggantungkan suatu pemberat di puting kanan dan kiriku, sehingga puting itu tertarik kebawah. aku jadi blingsatan sendiri. damn, kita berdua sama2 berlomba untuk merangsang satu sama lain. setelah itu aku menang…aku mulai ide jahatku. aku keluarkan dildo yang daritadi aku simpan sebagai senjata ampuh, tri melihatnya dengan penuh nafsu. aku bilang “nih masukin sendiri yah…” dengan sigap tri langsung memasukkannya ke dalam mekinya sambil mengocoknya sendiri. aku pegang tangan tri “eits…ga boleh…cuma untuk mengganjel aja” wajah tri langsung cemberut.
berikutnya tri menang. sekarang dia balas dendam kepadaku. terlihat sekali dari wajahnya. dia minta aku untuk mengangkat meki ku ke hadapannya. tapi dia minta agar wajahku menghadap ke belakang agar aku tidak bisa lihat apa yang dilakukannya. aku bergetar sangat hebat hingga langsung jatuh tertidur di lantai. aku langsung merasakan gelombang panas menjalar ke seluruh tubuhku, lalu aku teriak tertahan “umghhh….” aku orgasme duluah…belum beres aku orgasme, tri langsung mencabut jepitan di clit tadi lalu menghisap clit ku dengan rakus, aku jadi gelagapan sampai-sampai rasanya udah deket mau pingsan. pandanganku serasa berubah jadi aga gelap. karna saking kerasnya aku bergetar karna orgasme, beberapa jepitan di tubuhku lepas, termasuk yag berada di susu kananku. rasa itu hanya menambah siksaan orgasme hebat yang sedang melandaku ini…
dengan suara yang masih belum normal aku berkata pada tri “ku..rang ajh…ajar…kamu th…thr…tri…” tapi tri cuma cengengesan. “ini balesan karna ga ngebolehin aku ngocok dildo ini”
permainan dulanjutkan dengan aku yang mulai sempoyongan. tapi ternyata aku menang, aku keluarkan lagi dildo terakhirku dan bilang ke tri “ayo nungging kamu…”. aku cabut dildo yang tadi menancap di mekinya, aku ganti dengan dildo yang lebih besar ini. tri langsung melenguh kencang karna kaget dengan hadiah ku ini. tanpa pikir panjang, aku kocok dildo itu. tri langsung gelagapan dan menceracau ga jelas…saat lagi enak aku kocok mekinya, diam diam dildo yang pertama aku masukkan kedalam lubang anusnya. tri mendadak histeris.“oooooooooooooooooooohhhhhhh damn you lia…fuck me plis…i want them both…plis fuck me…”
aku langsung menggoyangkan kedua dildo itu bersamaan, lalu bergantian keluar masuk tubh tri. ga sampe 3 menit kemudian tri mengejang sangat lama…ini adalah kesempatanku untuk lebih menyiksa tri. aku balik tubuhnya, lalu dengan tetap mengeluar-masukkan dildo itu, aku sedot clit tri dengan kuat dan rakus…
tri minta ampun “lia…amph…oooohhh….argh damn… pliss…udh…ooohhh…” tri tak pernah bisa menyelesaikan kata-katanya.
akhirnya aku bisa membalas orgasme yang dilakukan tri tadi. setelah tri mulai sadar, dia menepuk puting kiriku, sampai jepitannya lepas mental ke ujung kamar. “ow…whats that for???”…
tri menjawab “that is for fucking me…”
aku dan tri pindah ke kasur. kami sudah terlalu cape untuk beres2. aku sempat melihat kelantai, banyak juga cairannya belepotan sana sini. entah mana yang punya tri atau yang punya aku. kami melepaskan jepitan lalu melempar seenaknya kelantai. dengan tubuh masih telanjang, aku tarik selimut lalu tidur berdua dengan tri…
0 komentar